Legenda ini berhubungan dengan adanya dua buah gunung yang berhadapan jauh. Gunung yang terletak di sebelah timur bernama Kamonsope. Masing-masing terdapat di Labundoua dan di Kabaena,
Dahulu, Gunung Saba Mpolulu itu di sebut gunung mata air. Air milik penjaga gunung Kamonsope diminta oleh penjaga gunung Saba Mpolulu. tetapi,penjaga gunung Komensope tidak mau memberikan air itu. Meskipun begitu, penjaga gunung Saba Mpolulu tetap berupaya memiliki air itu. Maka ia tetap mencari jalan walaupun dengan cara paksa.penjaga gunung Kamonsope tetap juga bertekad tidak mau mundur selangkahpun, walau untuk itu ia harus mengorbankan nyawanya.
Penjaga gunung saba Mpolulu berpikir sejenak, dalam hatinya, "Sesungguhnya aku ini laki-laki, sedangkan penjaga gunung Kamonsope seorang perempuan, masa aku dikalahkan perempuan. lebih baik aku paksa dia.". Namun segala siasat dan usahanya hanya sia-sia belaka. Walau penjaga gunung Kamonsope seorang perempuan, namun ia berpendirian teguh dan mati-matian mempertahankan haknya. Penjaga gunung perempuan itu tidak mau menyerah begitu saja. Penjaga gunung Saba Mpolulu bertambah marah melihat kenyataan ini.
Karena segala perundingan tak membuahkan hasil, maka penjaga Saba Mpolulu mengangkat senjata hendak berperang melawan penjaga Kamonsope. Tembakan semacam meriam yang dilontarkan penjaga Saba selalu meleset yang membuatnya bertambah kesal.
Kini giliran penjaga Kamonsope yang menembak, hanya sekali menembak langsung mengenai sasaran. nyaris gunung terbongkar puncaknya seperti bentuk kampak yang terpongkah akibat terkena benda keras. itu sebabnya gunung tersebut dinamakan gunung Saba Mpolulu.
Kekerasan dan paksaan itu sebenarnya tidak memberikan manfaat. akibatnya menimbulkan perpecahan diantara sesama. jalan penyelesaian suatu pertikaian adalah penyelesaian secara kekeluargaan. jika tidak, harus diadakan musyawarah untuk mufakat. sebab jika terjadi perselisihan orang-orang besar rakyat kecillah yang akan menanggung kerugiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please do not spam