Dahulu kala ada sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Tiangkerarasen. Negeri itu aman dan tentram karena sang raja memerintah dengan bijaksana. beliau mempunyai beberapa orang putera dan puteri dari seorang permaisuri yang cantik jelita.
Namun ketentraman dan kebahagiaan keluarga itu tak berlangsung lama. Pada suatu hari, raja berjalan-jalan dengan menunggang kuda kesayangannya. ditengah perjalanan ia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita. setelah berkenalan,raja mengajak gadis itu pulang ke istana. Gadis itu selain cantik ternyata mempunyai perangai yang lembut dan tutur kata yang halus. Raja jatuh cinta dan menikahi gadis tersebut. Tindakan raja ini ditentang oleh permaisuri dan putera-puterinya. Namun raja terlalu mencintai gadis itu.
Setelah beberapa bulan berlalu, gadis yang telah menjadi isteri muda raja itupun hamil. Permaisauri dan putera-puterinya makin marah. Mereka betul-betul menunjukan sikap benci pada raja. Putera-puterinyapun sudah mulai berani melawan. Keadaan ini sangat menekan sang raja. Lalu terpikir oleh sang raja untuk menyingkirkan isteri mudanya.
Pada suatu hari raja mengajak isteri mudanya berjalan-jalan di hutan. Keduanya menyusuri sebuah sungai yang besar dengan perahu. Ketika sang isteri sedang asyik menikmati pemandangan, tiba-tiba sang raja mendorongnya ke sungai. Isterinyapun sangat terkejut, lalu berteriak minta tolong. Sebenarnya hati sang raja sangat iba, tetapi apa boleh buat ia ingin mengakhiri hubungannya yang tegang dengan permaisuri dan putera-puterinya.
Sementara itu di hilir sungai seorang pengail melihat perempuan hanyut. Ia segera menyelamatkannya.
Bulan berganti tahun, Putera raja yang lahir dari isteri muda telah berangkat remaja. Ibunya memberi nama Aji Bonar. Pemuda itu mempunyai kegemaran bermain gasing dan mengail. Suatu hari ia ingin pergi ke negeri Tiangkerarasen.Sebab ia mendengar kabar bahwa putera raja Tiangkerarasen suka bermain gasing dengan taruhan. Suatu hari ia bisa bermain gasing dengan putera raja.Gasing Aji Bonar menang dan berhasil membawa pulang ayam jago taruhannya. Kemenangan Aji membuat putera raja makin penasaran, lalu ia bertaruh yang lebih besar lagi.
Begitulah taruhan itu terjadi berulang-ulang. dari taruhan yang kecil sampai taruhan sebuah rumah yang besar lengkap dengan isinya, dan slalu di menangkan oleh Aji Bonar. Kekalahan putera raja tak membuatnya jera justru ia makin penasaran dan bertakad dapat mengalahkan gasing Aji Bonar.
Suatu hari putera raja mengumpulkan seluruh rakyat negeri Tiangkerarasen di gelanggang permainan gasing. Tak lupa ia mengundang Sang raja, ayahnya. Setelah semua berkumpul, putera raja berseru:
"Hai rakyatku, hari ini aku mempertaruhkan negeri ini beserta isinya kepada si Aji Bonar. Jika ia kalah, ia akan mengembalikan seluruh kemenangannya yang diperoleh dariku. Jika aku yang kalah maka negeri ini akan kuberikan padanya. Ia akan memerintah seluruh negeri ini. Apakah kalian setuju?"
"Setujuuuuuuu!!!!", jawab yang hadir serentak.
Tak lama kemudian pertandingan dimulai. Seluruh hadirin bersorak-sorai menjagokan pilihan masing-masing. Gasing Aji Bonar berputar-putar cepat sekali dan dengan cepat pula mematikan gasing putera raja. Sorak sorai gemuruh menyambut kemenangan gasing Aji Bonar. Hari itu juga Aji Bonar menjadi raja negeri itu.
Beberapa hari kemudian ia menjemput ibunya dengan pasukan kerajaan. Seluruh negeri menyaksikan iring-iringan itu. juga putera raja yang kalah bertaruh, disampingnya berdiri sang raja semula. Sang raja merasa sangat malu, sebab putera yang di sayangnya telah menggadaikannya. sedang putera yang dibuangnya telah menjadi raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please do not spam